Monday, January 17, 2011

Tambak Ni Raja Na So Dirajahon

Berbekal rasa penasaran dengan Tambak (kuburan) yang disebut-sebut oleh suatu kelompok yang menamakan diri Marga Silalahi Raja adalah tambak dari Raja Silahisabungan, meski hanya dengan bermodalkan sedikit informasi tentang keberadaan lokasi tambak tersebut komunitas Facebook yang juga pomparan dari Raja Silahisabungan terdiri dari Sihaloho Muda, Ferry Haloho, Lamdor Sihaloho, Tigor Terio Sinabutar dan dua orang boru (Lamsihar Situngkir dan Melyna Sinabutar) melakukan perjalanan ke Dolok Paromasan, Pangururan, Kabupaten Samosir pada Sabtu, 08 Januari 2011.

Perjalanan menuju Dolok Paromasan dimulai sekira pukul 4 sore dari Simpang Gereja HKBP Panguruan yang tepat berada di perempatan menuju Permandian Air Hangat. Perkampungan penduduk yang pertama kami temui adalah Lumban Bona-Bona. Sejak dari perkampungan ini, aroma-aroma tidak sedap mulai tercium. Aroma tidak sedap ini bersumber dari bekas tempat permandian umum yang sepertinya tidak lagi berfungsi. Selain itu, kotoran-kotoran dan kandang hewan ternak penduduk semakin menyengat hidung rombongan.

Karena tidak ada petunjuk sama sekali dan tak ada satu orang pun dari rombongan yang tahu keberadaan tambak ini, kami harus banyak bertanya kepada penduduk sekitar. Dari 5 (lima) orang penduduk yang kami tanyai, empat orang di antaranya adalah bermarga Sitanggang dan hanya satu orang boru Sinurat. Hal ini sesuai dengan informasi yang kami peroleh sebelumnya, bahwa perkampungan yang akan kami lalui menuju Dolok Paromasan didominasi oleh marga Sitanggang. Tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi kami, kenapa tidak ada yang bermarga Silalahi Raja yang mengklaim bahwa mereka adalah anak tertua dari Raja Silahisabungan. Kalau pun ada, mungkin hanya 5% dari total penduduk. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat melakukan wawancara dengan penduduk sekitar. Mudah-mudahan di waktu mendatang, ada kesempatan untuk lebih banyak bertanya kepada warga sekitar.

Setelah sekira 40 menit perjalanan menaiki perbukitan Pulau Samosir menuju Dolok Paromasan, rasa letih mulai menyerang karena kami tidak mengendarai kendaraan bermotor melainkan dengan berjalan kaki. Kami pun memilih beristirahat di sebuah perbukitan sambil menatap pemandangan Danau Toba. Air Mineral menjadi satu-satunya pilihan untuk melepaskan dahaga. Perjalanan tampaknya masih jauh, karena sejauh mata memandang ke arah perbukitan, tempat yang akan kami tuju belum terlihat.

Mengingat hari yang semakin sore, meski stamina belum pulih sepenuhnya kami pun memilih untuk melanjutkan perjalanan. Berbekal informasi dari warga sekitar, untuk mempersingkat jarak tempuh terpaksa kami harus berjalan menepi dari persawahan warga yang belum ditanami. Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan lebih dari 1 jam, kami pun tiba di lokasi yang kami tuju, suatu tambak(kuburan) yang menurut keyakinan pihak mengaku bermargakan Silalahi Raja bahwa Raja Silahisabungan dikuburkan di tambak ini. Sebelum masuk ke areal tambak, ada sebuah kolam untuk permandian kerbau.

Tambak Dolok Paromasan yang Penuh dengan Semak Belukar (Foto Diambil 08/01/2011)

Di atas bangunan tambak, terdapat empat patung yang menyerupai manusia, satu orang pria yang sedang memegang tongkat dan tiga orang perempuan. Sesuai dengan kepercayaan pihak yang mengaku bermarga Silalahi Raja, patung ini menyimbolkan bahwa Raja Silahisabungan memiliki tiga orang isteri, yaitu Boru Baso Nabalon, Pinggan Matio Boru Padang Batanghari, dan Si Boru Nailing Boru Nairasaon.

Tepat berada di depan tambak ini ada sebuah areal yang dikelilingi pagar besi dan beton yang menjadi pondasinya. Di bagian dinding beton ini terdapat tulisan PAROMASAN NI TAMBA (Pekuburan marga Tamba). Pertanyaan dalam hati kembali muncul, KENAPA KUBURAN SEORANG RAJA SILAHISABUNGAN YANG BESAR DAN DISEGANI TERKESAN MENUMPANG DI TANAH ORANG LAIN??? Hal ganjil muncul dalam benak rombongan. Menurut tarombo yang berhasil diperoleh oleh rombongan, tulang dari Silalahi Raja adalah marga Simbolon. Sedangkan makam tersebut berada di perkampungan yang didominasi oleh marga Sitanggang. KENAPA TIDAK DIMAKAMKAN DI KAMPUNG MARGA SIMBOLON YANG NOTABENE ADALAH TULANG DARI SILALAHI RAJA?? Apakah karena marga kedudukan Silalahi Raja di Pangururan masih rendah. Sekedar tambahan, Marga Tanah (Partano Golat) di Pangururan yang sering disebut dengan istilah Sitolu Hae Horbo adalah Naibaho, Sitanggang, dan Simbolon.

Hanya beberapa menit dari Paromasan ni Tamba ini, kami pun melanjutkan tujuan utama kami, Tambak Raja Silahisabungan. Tambak yang dipestakan bulan Juni 1979 ini dikelilingi pagar beton setinggi sekira 2 meter dengan pintu masuk yang terbuat dari plat besi. Begitu memasuki areal pemakaman, di sisi kanan pintu masuk terdapat tulisan/prasasti yang mencantumkan nama-nama Pelopor, Donateur, dan Penerus pembangungan tambak.

Pelopor masing-masing: Tegeng Silalahi, St.R.Tambunan, Boni Fansius Silalahi, Porjinan Silalahi, Mariun Silalahi, Wongso Silalahi, Jason Silalahi, Harangan Tambunan, dan H. Christian Silalahi. Untuk Donateur: GO Silalahi, , Op.Frits Silalahi, Op.Samuel Silalahi, Wesly Silalahi, Dohot sude pomparan ni Silalahi Raja se Indonesia.. Dan terakhir sebagai penerus pembangunan tambak, masing-masing GD Silalahi, Hiskia Silalahi, Agusto Silalahi.

Di sisi lainnya, rombongan menjumpai rumput-rumput dan tanaman liar lainnya tumbuh subur dan tingginya sudah melebihi pagar beton yang mengelilingi areal pemakaman. Tanaman liar ini memenuhi lebih dari ½ dari luas halaman tambak, baik di sisi kiri maupun kanan.

Tak ada sama sekali tanda-tanda keagungan seorang raja. Sebagai pomparan Raja Silahisabungan, rombongan tidak ada yang mengaku merasakan ikatan batin. Dang manghuling mudar. Kalau boleh dibilang, tambak ini adalah tambak ni raja na so di rajahon (Tempat pemakaman seorang raja yang tidak dianggap sebagai seorang raja).

Di dinding kanan bangunan pemakaman terdapat relief yang menggambarkan tarombo versi Silalahi Raja. Relief ini bisa dikelompokkan menjadi empat bagian. Dari tulisan yang berada di relief ini, kami menyimpulkan bahwa relief ini menyimbolkan isteri dan keturunan dari Raja Silahisabungan Dari sisi yang paling kanan, digambarkan sebagai Raja Silahisabungan dan isterinya Boru Baso Nabolon dan anaknya Silalahi Raja.. Diikuti dengan pomparan dari isteri kedua, Boru Padang Batang Hari dan ketujuh anaknya yaitu Sihaloho, Situkkir, Sondi Raja, Sinabariba, Sidebang, Sinabutar, Pintu Batu. Kemudian dari isteri ketiga, Boru Nairasaon dan putera tunggalnya Si Raja Tambun. Di sisi paling kiri digambarkan sebagai putri dari Raja Silahisabungan yaitu Nauli Basa.

Tulisan di relief dinding tambak ini sangat kontras dengan yang berada di Tugu Makam Raja Silahisabungan (Tumaras) yang berada di Silalahi Nabolak, Kabupaten Dairi. Di Tumaras isteri dari Raja Silahisabungan ada dua orang, yaitu Boru Padanghari dan Nairasaon. Dari Boru Padang Batanghari melahirkan tujuh orang putera yaitu, Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja, dan satu orang puteri yaitu Boru Deang Namora. Dari isteri kedua, Boru Nairasaon melahirkan Tambun Raja.

Perbedaan yang paling nyata antara tambak Dolok Paromasan dan Tumaras adalah urutan ketujuh anak Raja Silahisabungan dari isterinya Boru Padang Batanghari.

1. Di Tambak, setelah Sondi Raja yang merupakan anak ketiga dari Raja Silahisabungan tertulis Sinabariba, Sidebang, Sinabutar, Pintu Batu sedangkan di Tumaras urutan setelah Sondi Raja adalah Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja.

2. Penulisan anak ke dua, di Tumaras tertulis Tungkir Raja, sedangkan di tambak tertulis Situkkir.

3. Selain Sondi Raja, ke enam anak lainnya dari Raja Silahisabungan langsung ditulis marga yang dipakai sekarang, bukan nama dari anak-anaknya.

Dan di sisi lain bangunan tambak lainnya terdapat relief yang menggambarkan perjalanan Raja Silahisabungan saat membawa si Raja Tambun dari Sibisa ke Samosir dengan sampan (solu). Namun tidak dirincikan secara jelas apakah Si Raja Tambun di bawa ke Tolping atau ke Pangururan. Selain itu, ada relief lain yang melukiskan Raja Silahisabungan sedang memberikan Padan Dekke Na Dilean kepada Si Raja Tambun dan abangnya Silalahi Raja sebelum meninggalkan Samosir menuju Sibisa, tempat di mana ibu kandungnya berada. Sedangkan di sisi belakang, tidak ada relief sama sekali kecuali jaring laba-laba.

Penasaran dengan apa yang isi di dalamnya bangunan, beberapa orang rombongan mencoba masuk ke dalam tambak karena pintu masuknya tidak terkunci. Di atas bangunan tambak terdapat kuburan yang diyakini marga Silalahi Raja sebagai tempat persemayaman Raja Silahisabungan. Di atas makam ini, rombongan menjumpai sirih (napuran), utte pangir (jeruk purut), dan semen putih yang masih tersimpan dalam karungnya. Tak jelas apa tujuan semen putih ini sehingga berada di atas makam yang dindingnya dilapisi cat warna pink tersebut.

Teringat dengan statement dari salah seorang pomparan Silalahi Raja. "Molo mate ahu sogot pahompu, ingkon di Dolok Parmasan do ahu tanomonmuna, mardompakkon Silalahi Nabolak adui, alana torop do anakku di si, i ma siingotonmuna dohot angka hahaanggim", demikian salah satu postingan/komentar di suatu akun facebook. Sayangnya, mungkin karena pesan yang disampaikan tidak dimengerti oleh yang menerima pesan atau pesan yang disampaikan oleh Opung Silalahi Raja adalah sebuah teka-teki sehingga pesan ini tidak terlaksana. Selain itu, sangat mustahil untuk mewujudkan pesan ini. Pasalnya saat rombongan berdiri, makam tersebut tegak lurus menghadap Pusuk Buhit. Sedangkan Silalahi Nabolak masih berada di sebelah kanan posisi tambak (ke arah barat daya).

Rombongan Saat Berada di Tambak Dolok Paromasan (Foto Diambil 08/01/2011)

Sekira pukul 6 sore, rombongan memutuskan untuk turun dari perbukitan Dolok Paromasan dan melanjutkan tujuan selanjutnya yaitu bersilaturahmi ke rumah dongan tubu yang ada di daerah Samosir, yaitu Melyna Sinabutar, Sihaloho Muda, dan Ganda Tambunan.

Sebenarnya, rombongan masih ada rencana untuk berkunjung ke Tolping di mana Tugu Silalahi Raja berada. Namun karena keterbatasan, rombongan sepakat untuk membatalkan perjalanan ini. Mudah-mudahan di lain kesempatan ada waktu untuk melihat Tugu Silalahi Raja yang ada di Tolping.

11 comments:

Anonymous said...

tambak ni Lahisabungan do i apara, ima opung si Bursok na sian keturunan Debang Raja na dipalao sian Silalahi Nabolak

Anonymous said...

ngeri kali tambak kayak gitu bah...lebih bagus lagi tambak oppung kami, walaupun baru kami buat beberapa tahun silam

Anonymous said...

mantap tulisannya, lenyapkan silalahi raja dari punguan Silahisabungan dan dari dunia ini

Admin said...

RIP Lamdor Sihaloho,salah satu Punggawa dan salah seorang Team yang melakukan kunjungan ke Tambak Dolok Paromasan Pangururan,Damai bersama mu kawan,semoga crew team yang lainya tidak menyusul mu dalam waktu dekat ini ke alam baka sana.

Fery'84 said...

Terimakasih atas ucapan belasungkawanya amang Suhut Silalahi.Walau ucapan amang itu penuh arti yg mendalam.Semoga amang n fam sehat selalu...salam PSSM

Anonymous said...

Selamat Jalan kawan, Diingananmu Naimbaru I, Jumpangmu Ma Op. Silahisabungan, Haol Ma Oppui, Lakkam ma namamukka parjolo, Lakkam Ma namengakhiri parjolo di Partaromboan Dunia maya,, horas Jala gabe, Nga Sonang be ho di SAN,,

Silalahi Thompson said...

Jadi ido kawan,unang pajolo hata iba,molo so jelas binoto,jala unang sampe kaluar sian papangan na mambaen hasitni rohani dongan,apalagi opputai Raja Silahisabungan,jd nangpe so sejalan hita di tarombo on,secara manusia alana nunga parjolo lakkam menghadap Sang Khalik,bah selamat jalan ma kawan,semoga amal dan perbuatan bisa di terima di sisiNya.

Anonymous said...

===>>>>mantap tulisannya, lenyapkan silalahi raja dari punguan Silahisabungan dan dari dunia ini

=====================================

Punya kuasa apa kamu mau melenyapkan silalahi Raja dari pungan apalagi dari Dunia ini???? Tuhan saja yang punya segala2nya tidak pernah ngomong seperti ini......

SOTUNG LAK HO PARJOLO LENYAP DARI DUNIA INI SEPERTI BUNG LAMDOR INI.

Raja Tambun Silahisabungan said...

KAU LENYAK SILALAHI RAJA???
HIDUP KAMU YANG AKAN LENYAP........
KAMU MAU MENGIKUTI YG PNY BLOG INI?????????????????????????

Raja Tambun Silahisabungan said...

KAMU ingin MELENYAPKAN SILALAHI RAJA???
HIDUP KAMU YANG AKAN LENYAP........
KAMU MAU MENGIKUTI YG PNY BLOG INI?????????????????????????
JANGAN SEPELEKAN SAHALA NI OPPUNG RAJA SILAHISABUNGAN YA...
CAMPKAN ITU....

Unknown said...

Ito.. Sihaloho kan anak angkat anak yg sudah lahir sebelum menikah sama opung raja silahisabungan itu kata opungku tapi rahasia katanya ito.. maf ya ito itu hanya kata opungku waktu aku masi SD kls 6...🙏