Berita ini bisa dibilang cukup buruk untuk Facebook. Pasalnya Power.com, aggregator situs jejaring social yang berbasis di San Fransisco, Jumat (10/7) lalu telah dituntut oleh Facebook yang bermarkas di California, untuk memberikan penjelasan siapa yang memiliki data di website jejaring sosial tersebut, baik kepada pengguna maupun ke pihak Power.com.
Tuduhan Facebook tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa user memiliki hak untuk kepemilikan dan control total untuk content mereka dan memproteksi content mereka dan user lain dan entity corporate.
Bahkan, Power.com menuduh Facebook melakukan kompetisi tidak sehat dan monopoli. Tuduhan tersebut datang setelah sekitar 6 bulan lalu Facebook dituduh Power.com untuk pelanggaran hak cipta dan trademark, dan kompetisi yang melanggar hukum.
Sementara Facebook berkomentar bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Power untuk masalah ini sebelum menuntut Power.com, namun Power memutuskan untuk tetap menempatkan data pengguna Facebook dalam resiko.
Tuntutan Facebook dimulai ketika Power memperbolehkan user untuk mengakses multi account jejaring social melalui satu portal dan untuk memanipulasi fitur dan data di account tersebut.
Power melakukan konfirmasi bahwa Internet tidak terbatas dan user memiliki hak untuk mengontrol data mereka. Sementara Facebook memberikan control yang ketat untuk akses jaringannya, bahkan dengan perubahan di ToS (Term of Service-nya) beberapa waktu lalu.
Sedangkan CEO Power.com, Steve Vachani mengungkapkan bahwa Facebook telah membatasi konsumen untuk mengakses data mereka. “Jika Facebook memblokir data user atau tool lainnya yang akan mereka gunakan untuk mendapatkan data, maka sama saja perusahaan telepon yang memblokir user ketika user akan mengganti nomor telepon.” ungkap Vachani. (sumber:www.dnaberita.com)
No comments:
Post a Comment